Hukum Peringatan HAUL
Minggu, Mei 11, 2014
Tulis Komentar
Peringatan haul ialah suatu peringatan yang diadakan setahun sekali bertepatan dengan wafatnya seseorang yang ditokohkan oleh masyarakat, baik ulama maupun tokoh-tokoh Islam lainnya.
Peringatan haul ini merupakan tradisi ajaran Ahlussunnah wal Jama’ah karena di dalamnya mengandung tujuan yang baik dan penting yaitu mengenang jasa-jasa dan hasil perjuangan para tokoh agama, tanah air, bangsa dan negara untuk kemashlahatan dan kemajuan agama Allah, seperti peringatan haul Wali Songo, para haba'ib dan ulama besar lainnya, dengan tujuan untuk dijadikan sebagai suri tauladan oleh generasi penerus.
Biasanya kegiatan peringatan haul ini dilaksanakan dengan cara:
a. Ziarah ke makam sang tokoh dan membaca dzikir, tahlil, kalimah thayyibah serta membaca Al-Qur’an secara berjama’ah dan do’a bersama di makam;
b. Diadakan di majlis ta'lim, mau'idzoh hasanah dan pernbacaan biografi sang tokoh/manaqib seorang wali/ulama atau haba’ib;
c. Dihidangkan sekedar makanan dan minuman dengan niat selamatan/shodaqoh untuk mayit.
Adapun hukum peringatan haul ini dibolehkan dalam syari'at Islam karena bersumber pada:
1. Hadits Nabi yang diriwayatkan Imam al-Waqidi sebagai berikut:
وأخرج البيهقي عن الواقدي قال كان النبي صلى الله عليه وسلم يزور الشهداء بأحد في كل حول وإذا بلغ الشعب رفع صوته فيقول { سلام عليكم بما صبرتم فنعم عقبى الدار } ثم أبو بكر رضي الله عنه كل حول يفعل مثل ذلك ثم عمر بن الخطاب ثم عثمان رضي الله عنهما وكانت فاطمة بنت النبي صلى الله عليه وسلم تأتيهم وتدعو وكان سعد بن أبي وقاص يسلم عليهم ثم يقبل على أصحابه فيقول لقد رأيتني وغابت الشمس بقبور الشهداء ومعي أخت لي فقلت لها تعالي نسلم على قبر حمزة فقالت نعم فوقفنا على قبره فقلنا السلام عليك يا عم رسول الله فسمعنا كلاما رد علينا وعليكم السلام ورحمة الله قالت وما قربنا أحد من الناس
Artinya:
“Adalah Rasulullah SAW. berziarah ke makam syuhada’ Uhud pada setiap tahun. Dan ketika beliau sampai di lereng gunung Uhud beliau mengucapkan dengan suara keras “semoga kesejahteraan dilimpahkan kepada kamu berkat kesabaranmu, maka alngkah baiknya tempat kesudahan”. Kemudian Abu Bakar, Umar bin Khatthab dan Utsman bin ‘Affan juga melakukan seperti tindakan Nabi terbut. Selain itu, Fatimah puteri Rasulullah SAW juga mengunjunginya dan berdoa. Sa’ad bin Abi Waqas
juga mengucapkan salam kepada mereka. Setelah itu, dia mengarahkan pandangannya kepada para sahabatnya seraya berucap, ‘Mengapa kalian tidak mengucapkan salam kepada orang-orang yang akan menjawab salam kalian’.”
{Keterangan dari kitab “Syarhush Shudur bi Syarhi Halil Mawta wal Qubur” karya Al-Hafizh Al-Muhaddits Al-Imam Jalaluddin As-Suyuthi (849-911 H. / 1445-1505 M.), halaman 187, cetakan “Darul Fikr”, Beirut, Libanon:
2. Dari Ibnu ‘Uyainah sebagai berikut:
حدثنا أبو حامد أحمد بن محمد بن الحسين بن محمد الجعيني ثنا محمد بن حسان قال سمعت ابن عيينة يقول : عند ذكر الصالحين تنزل الرحمة
Artinya:
“Telah menceritakan kepada kami Abu Hamid Ahmad bin Muhammad bin Hassan seraya berkata, aku mendengar Ibnu ‘Uyainah berkata: Dikala disebut orang-orang shaleh, maka turunlah rahmat Allah SWT.”
{Keterangan dari kitab “Hilyatul Awliya’ wa Thabaqatul Ashfiya’, karya Al-Hafizh Al-Imam Abu Nu’aim Ahmad bin Abdullah Al-Ashfahani, jilid 7 halaman 285, cetakan “Darul Fikr”, Beirut, Libanon:
CATATAN:
=======
1. Read Online & Download kitab "Syarhush Shudur bi Syarhi Halil Mawta wal Qubur” karya Al-Hafizh Al-Muhaddits Al-Imam Jalaluddin As-Suyuthi:
https://archive.org/ details/CharhSodor
2. Read Online & Download kitab “Hilyatul Awliya’ wa Thabaqatul Ashfiya’, karya Al-Hafizh Al-Imam Abu Nu’aim Ahmad bin Abdullah Al-Ashfahani:
https://archive.org/ details/HilyatAwliya
Peringatan haul ini merupakan tradisi ajaran Ahlussunnah wal Jama’ah karena di dalamnya mengandung tujuan yang baik dan penting yaitu mengenang jasa-jasa dan hasil perjuangan para tokoh agama, tanah air, bangsa dan negara untuk kemashlahatan dan kemajuan agama Allah, seperti peringatan haul Wali Songo, para haba'ib dan ulama besar lainnya, dengan tujuan untuk dijadikan sebagai suri tauladan oleh generasi penerus.
Biasanya kegiatan peringatan haul ini dilaksanakan dengan cara:
a. Ziarah ke makam sang tokoh dan membaca dzikir, tahlil, kalimah thayyibah serta membaca Al-Qur’an secara berjama’ah dan do’a bersama di makam;
b. Diadakan di majlis ta'lim, mau'idzoh hasanah dan pernbacaan biografi sang tokoh/manaqib seorang wali/ulama atau haba’ib;
c. Dihidangkan sekedar makanan dan minuman dengan niat selamatan/shodaqoh untuk mayit.
Adapun hukum peringatan haul ini dibolehkan dalam syari'at Islam karena bersumber pada:
1. Hadits Nabi yang diriwayatkan Imam al-Waqidi sebagai berikut:
وأخرج البيهقي عن الواقدي قال كان النبي صلى الله عليه وسلم يزور الشهداء بأحد في كل حول وإذا بلغ الشعب رفع صوته فيقول { سلام عليكم بما صبرتم فنعم عقبى الدار } ثم أبو بكر رضي الله عنه كل حول يفعل مثل ذلك ثم عمر بن الخطاب ثم عثمان رضي الله عنهما وكانت فاطمة بنت النبي صلى الله عليه وسلم تأتيهم وتدعو وكان سعد بن أبي وقاص يسلم عليهم ثم يقبل على أصحابه فيقول لقد رأيتني وغابت الشمس بقبور الشهداء ومعي أخت لي فقلت لها تعالي نسلم على قبر حمزة فقالت نعم فوقفنا على قبره فقلنا السلام عليك يا عم رسول الله فسمعنا كلاما رد علينا وعليكم السلام ورحمة الله قالت وما قربنا أحد من الناس
Artinya:
“Adalah Rasulullah SAW. berziarah ke makam syuhada’ Uhud pada setiap tahun. Dan ketika beliau sampai di lereng gunung Uhud beliau mengucapkan dengan suara keras “semoga kesejahteraan dilimpahkan kepada kamu berkat kesabaranmu, maka alngkah baiknya tempat kesudahan”. Kemudian Abu Bakar, Umar bin Khatthab dan Utsman bin ‘Affan juga melakukan seperti tindakan Nabi terbut. Selain itu, Fatimah puteri Rasulullah SAW juga mengunjunginya dan berdoa. Sa’ad bin Abi Waqas
juga mengucapkan salam kepada mereka. Setelah itu, dia mengarahkan pandangannya kepada para sahabatnya seraya berucap, ‘Mengapa kalian tidak mengucapkan salam kepada orang-orang yang akan menjawab salam kalian’.”
{Keterangan dari kitab “Syarhush Shudur bi Syarhi Halil Mawta wal Qubur” karya Al-Hafizh Al-Muhaddits Al-Imam Jalaluddin As-Suyuthi (849-911 H. / 1445-1505 M.), halaman 187, cetakan “Darul Fikr”, Beirut, Libanon:
2. Dari Ibnu ‘Uyainah sebagai berikut:
حدثنا أبو حامد أحمد بن محمد بن الحسين بن محمد الجعيني ثنا محمد بن حسان قال سمعت ابن عيينة يقول : عند ذكر الصالحين تنزل الرحمة
Artinya:
“Telah menceritakan kepada kami Abu Hamid Ahmad bin Muhammad bin Hassan seraya berkata, aku mendengar Ibnu ‘Uyainah berkata: Dikala disebut orang-orang shaleh, maka turunlah rahmat Allah SWT.”
{Keterangan dari kitab “Hilyatul Awliya’ wa Thabaqatul Ashfiya’, karya Al-Hafizh Al-Imam Abu Nu’aim Ahmad bin Abdullah Al-Ashfahani, jilid 7 halaman 285, cetakan “Darul Fikr”, Beirut, Libanon:
CATATAN:
=======
1. Read Online & Download kitab "Syarhush Shudur bi Syarhi Halil Mawta wal Qubur” karya Al-Hafizh Al-Muhaddits Al-Imam Jalaluddin As-Suyuthi:
https://archive.org/
2. Read Online & Download kitab “Hilyatul Awliya’ wa Thabaqatul Ashfiya’, karya Al-Hafizh Al-Imam Abu Nu’aim Ahmad bin Abdullah Al-Ashfahani:
https://archive.org/
Belum ada Komentar untuk "Hukum Peringatan HAUL"
Posting Komentar