Tata Cara Berwudhu dan Dzikirnya




بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

مَنْ ذَكَرَ اللهَ عِنْدَ وُضُوْئِهِ طَهَّرَ اللهُ جَسَدَهُ كُلَّهُ
( الحَدِيْثَ رَواَهُ الدَّرُقُطْنِى )

Barang siapa berdzikir kepada Allah ketika wudlunya, maka Allah akan membersihkan seluruh tubuhnya

1.  Sebelum wudlu bersiwak (Sunnah ; HR. Al-Humaediy, Fathul Mu’in, Bidayatul-Hidayah) niatnya ;

نَوَيْتُ اسْتِواَكَ سُنَّةً ِللهِ تَعاَلىَ
“Saya niat bersiwak, sunnah karena Allah”

2. Duduk menghadap Kiblat sambil membaca, Basmallah, Syahadah, Hamdallah dan Ta’udz (Sunnah ; Bidayatul-Hidayah, Al-Adzkar, Fathul-Mu’in) yaitu ;

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
“Dengan nama Allah yang Maha Pengasihlagi Maha Penyayang”
(HR. Bukhori Muslim)

أَشْهَدُ أَنْ لآَإِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ
“Aku bersaksi tiada Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad adalah utusan Allah”
(Sunnah ; Fathul-Mu’in)

الحَمْدُ ِللهِ الَّذِى جَعَلَ الماَءَ طَهُوْراً
“Segala puji bagi Allah yang menjadikan air ini suci”
(HR. Bukhori Muslim)

رَبِّ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ هَمَزاَتِ الشَّياَطِيْنِ
وَأَعُوْذُ بِكَ رَبِّ أَنْ يَحْضُرُوْنَ
“Ya Tuhanku, Aku berlindung kepadaMu dari bisikan-bisikan syetan dan aku berlindung padaMu dari kehadiran mereka padaku”
(QS. Al-Mukminun 97-98)

  1. Mencuci telapak tangan sampai pergelangan 3 kali, (Sunnah ; Bidayatul-Hidayah, Fathul-Mu’in) do’anya ;

أَللَّـهُمَّ  إِنِّى أَسْأَلُكَ اليُمْنَى وَالبَرْكَةَ وَأَعُوْذُ بِكَ مِنَ الشُّؤْمِ وَالْهَلَكَةِ
“Ya Allah aku memohon kepadaMu keberuntungan dan keberkahan serta berlindung kepadaMu dari kesialan dan kebinasaan”
(Sunnah ; Bidayatul-Hidayah, Ar-Ramly)

  1. Berkumur-kumur 3 kali sampai ke tenggorokan kecuali sedang berpuasa, (Sunnah ; HR. An-Nasai, HR. Bukhori Muslim, Fathul-Mu’in) do’anya ;

أَللَّـهُمَّ  أَعِنِّى عَلَى تِلاَوَةِ كِتاَبِكَ وَكَثْرَةِ الذِّكْرِ لَكَ
“Ya Allah !, tolonglah aku untuk dapat membaca kitabMu dan banyak mengingatMu”
(Sunnah ; Bidayatul-Hidayah, Al-Adzkar)

  1. Menghirup dan mengeluarkan air dari hidung 3 kali sampai batang hidung kecuali sedang berpuasa, dengan menghilangkan kotoran di hidung, (Sunnah ; Fathul-Mu’in) do’anya ;

Do’a menghirup air ke hidung ;

أَللَّـهُمَّ أَرِحْنِى راَئِحَةَ الجَنَّةَ وَأَنْتَ عَنِّى راَضٍ
“Ya Allah !, berilah bau sorga untukku dan Engkau rela kepadaku”
(Sunnah ; Bidayatul-Hidayah, Al-Adzkar)

Do’a mengeluarkan air dari hidung ;

أَللَّـهُمَّ  إِنِّى أَعُوْذُ بِكَ مِنْ رَواَئِحِ النَّارِ وَسُوْءِ الدَّارِ
“Ya Allah aku berlindung kepadaMu dari bau api neraka dan tempat tinggal yang buruk”
(Sunnah ; Bidayatul-Hidayah)

  1. Membasuh Muka, sambil berniat dalam hati (Fardu ;  Bidayatul-Hidayah, Fathul-Mu’in) ;
  1.  Melafadzkan niat (Sunnah)  yaitu ;
نَوَيْتُ الوُضُوْءَ فَرْضاً ِللهِ تَعاَلىَ
“Saya niat wudlu fardu karena Allah”
  1. Membasuh 3 kali (Sunnah ; Fathul-Mu’in)
  2. Batasan muka adalah dari telinga satu ke telinga yang lain dan dari batasan tumbunya rambut kepala di atas kening atau dahi hingga bawah dagu (Fardu ; HR. Bukhori Muslim, Bidayatul-Hidayah, Fathul-Mu’in)
  3. Membasuh jenggot tipis sampai kulit atau bulu tipis lainnnya (Fardu ; Fathul-Mu’in)
  4. Membasuh lebih dari batas adalah wajib karena tidak akan sempurna kewajiban jika tidak melebihi batas, maka memebihi batas itu wajib, (Qaidah Usul Fiqh, HR Bukhori Muslim)
  5. Membasuh muka sambil mengurai-urai jenggot tebal sampai batin atau bulu tebal lainnya (Sunnah ; Al-Bujaerimiy, Fathul-Mu’in)
  6. Membaca do’a membasuh muka berikut ;

أَللَّـهُمَّ بَيِّضْ وَجْهِى يَوْمَ تَبْيَضُّ وُجُوْهٌ وَتَسْوَدُّ وُجُوْهٌ
“Ya Allah, putihkanlah wajahku ketika wajah wajah menjadi putih dan wajah wajah menjadi hitam”
(Sunnah ; Bidayatul-Hidayah)
  1. Membasuh kedua tangan berikut siku-sikunya, artinya melebihi dari siku-sikunya, dimulai (Fardu ; HR. Bukhori, Bidayatul-Hidayah, Fathul-Mu’in)
    1. Dahulukan tangan kanan daripada yang kiri, (Sunnah ; Bidayatul-Hidayah, Fathul-Mu’in) 
    2. Membasuh 3 kali, (Sunnah ; Bidayatul-Hidayah, Fathul-Mu’in)
    3. Sela jari tangan kanan di gosok dengan jari tangan kiri,begitu pula sebaliknya dan mulai mencuci dari bagian telapak tangan menuju lengan tangan (Sunnah ; Fathul-Mu’in)
    4. Membaca do’a saat membasuh tangan kanan dan do’a saat membasuh tangan kiri, yaitu ;

Do’a mencuci tangan kanan ;

أَللَّـهُمَّ  أَعْطِنِى كِتاَبِى بِيَمِيْنِى وَحاَسِبْنِى حِساَباً يَسِيْراً
“Ya Allah berilah kitabku dengan tangan kananku dan hisablah aku dengan hisab yang ringan”
(Sunnah ; Bidayatul-Hidayah)

Do’a mencuci tangan kiri ;

أَللَّـهُمَّ  إِنِّى أَعُوْذُ بِكَ أَنْ تُعْطِيَنِى كِتاَبِى بِشِماَلىِ أَوْ مِنْ وَراَءِ ظَهْرِى
“Ya Allah aku berlindung kepadaMu agar jangan Engkau berikah kitabku dengan tangan kiriku atau dari belakang punggungku”
( Sunnah ; Bidayatul-Hidayah)
  1. Mengusap kepala, rambut atau kulitnya (Fardu ; Bidayatul-Hidayah, Fathul-Mu’in)
    1. Mengusap 3 kali, (Sunnah ; Bidayatul-Hidayah, Fathul-Mu’in)
    2. Mengusap semua bagian kepala dengan kedua tangan dijalankan dari depan kepala ke belakang hingga tengkuk lalu kembali lagi ke depan tempat semula (Sunnah ; Bidayatul-Hidayah, Fathul-Mu’in)
    3. Do’anya ;

أَللَّـهُمَّ  غَشِّنِى بِرَحْمَتِكَ وَأَنْزِلْ عَلَيَّ مِنْ بَرَكاَتِكَ وَأَظِلَّنِى تَحْتَى ظِلِّ عَرْشِكَ يَوْمَ لاَ ظِلَّ إِلاَّ ظِلُّكَ
“Ya Allah ampunilah aku dengan rahmatMu dan turunkan kepadaku dari barokahMu dan naungilah aku dibawah naungan ArsyMu pada hari tiada naungan kecuali naunganMu”
( Sunnah ; Bidayatul-Hidayah)
  1. Membasuh kedua telinga luar dan dalam, yaitu dengan memasukkan kedua jari telunjuk ke dalam telinga dan kedua ibu jari di bagian luar telinga (Sunnah ; HR Abu Daud, Bidayatul-Hidayah, Fathul-Mu’in) do’anya ;
أَللَّـهُمَّ  اجْعَلْنِى مِنَ الَّذِيْنَ يَسْتَمِعُوْنَ القَوْلَ فَيَتَّبِعُوْنَ أَحْسَنَهُ , أَللَّـهُمَّ اسْمِعْنِى مُناَدِيَ الجَنَّةِ فىِ الجَنَّةِ مَعَ الأَبْراَرِ
“Ya Allah jadikanlah aku termasuk orang orang yang mendengarkan perkataan dan mengikuti yang terbaik darinya.Ya Allah perdengarkanlah kepadaku seruan juru adzan di surga bersama orang orang yang berbakti”
(Sunnah ; Bidayatul-Hidayah)

10.  Mengusap tengkuk atau punggung leher dengan tangan basah, do’anya ;

أَللَّـهُمَّ  فَكِّ رَقَبَتِى مِنَ النَّارِ وَأَعُوْذُ بِكَ مِنَ السَّلاَسِلِ وَالأَغْلاَلِ
“Ya Allah, bebaskan aku dari neraka, dan aku berlindung kepadaMu dari rantai dan belenggunya”
(Sunnah ; Bidayatul-Hidayah, Bid’ah ; Syarh Raudl)

11.  Membasuh kaki berikut mata kakinya, artinya melebihi dari mata kakinya (Fardu ; Bidayatul-Hidayah, Fathul-Mu’in)
  1. Dahulukan kaki kanan daripada kiri, (Sunnah ; Bidayatul-Hidayah, Fathul-Mu’in) 
  2. Membasuh 3 kali, (Sunnah ; Bidayatul-Hidayah, Fathul-Mu’in)
  3. Mulai membasuh dari ujung jari ke mata kaki, sela jari-jemari kaki kanan di gosok dengan tangan kiri dari arah bawah, sedang kaki kiri dengan tangan kanan (Sunnah ; Fathul-Mu’in)
  4. Membaca do’a saat mencuci kaki kanan dan do’a saat mencuci kaki kiri ;
Do’a mencuci kaki kanan ;

أَللَّـهُمَّ  ثَبِّتْ قَدَمِى عَلَى الصِّراَطِ المُسْتَقِيْمِ مَعَ أَقْداَمِ عِباَدِكَ الصَّالِحِيْنَ
“Ya Allah teguhkanlah telapak kakiku di atas jalan yang lurus bersama kaki kaki para hambaMu yang shaleh”
(Sunnah ; Bidayatul-Hidayah)

Do’a mencuci kaki kiri ;

أَللَّـهُمَّ إِنِّى أَعُوْذُ بِكَ أَنْ تَزِلَّ قَدَمِى عَلَى الصِّراَطِ فىِ النَّارِ يَوْمَ تَزِلُّ أَقْداَمُ المُناَفِقِيْنَ
“Ya Allah aku berlindung kepadMu agar kakiku tidak tergelincir di atas shirot ke dalam api neraka bersama kaum munafik”
( Sunnah ; Bidayatul-Hidayah)

12.   Selesai berwudlu arahkan pandangan ke langit, menghadap kiblat sambil mengangkat tangan dan berdo’a ( Sunnah ; HR Muslim, Turmudzi, Bidayatul-Hidayah, Fathul-Mu’in) ;

أَشْهَدُ أَنْ لآَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ
وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
“Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah tiada sekutu bagiNya dan aku bersaksi bahwa nabi Muhammad adalah hamba dan rasul-Nya”
(Sunnah ; HR Muslim, Fathul-Mu’in)

سُبْحاَنَكَ أَللَّـهُمَّ  وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لآَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ عَمِلْتُ سُوءًا وَظَلَمْتُ نَفْسِى أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ فاَغْفِرْ لىِ وَتُبْ عَلَيَّ إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ
“Maha suci Engkau ya Allah dan dengan memuji-Mu, aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Engkau . Aku berbuat keburukan dan menganiaya diriku. Aku mohon ampun dan bertobat kepada-Mu maka ampunilah dosaku dan terimalah tobatku. Sesungguhnya Engkau Maha penerima tobat lagi Maha Penyayang”
(Sunnah ; HR. Turmudzi, Fathul-Mu’in)

أَللَّـهُمَّ اجْعَلْنِى مِنَ التَّابِعِيْنَ وَاجْعَلْنِى مِنَ المُتَطَهِّرِيْنَ وَاجْعَلْنِى مِنْ عِباَدِكَ الصَّالِحِيْنَ
“Ya Allah jadikanlah aku termasuk orang orang yang bersuci dan jadikanlah aku termasuk hamba hamba Mu yang shalih”
(Sunnah ; HR. Turmudzi, Fathul-Mu’in)

وَصَلَّى اللهُ عَلَى خَيْرِ خَلْقِهِ مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ وَالحَمْدُ ِللهِ رَبِّ العاَلَمِيْنَ
“Semoga Allah melimpahkan rahmat kepada makhluk paling baik yaitu Muhammad, pada keluarga dan sahabat semua segala puji bagi Allah Tuhan pengurus sekalian alam”.
(Sunnah ; Fathul-Mu’in)

13.   Membaca surat Al-Qodar 3 kali tanpa mengangkat tangan, (Sunnah ; Bidayatul-Hidayah, Fathul-Mu’in)

14.  Kemudian melaksanakan shalat sunnah Wudlu

Catatan :

FARDU WUDHU

(Kitab ; Hasyiah Fathul-Qorib)
Fardu Wudlu ada 6 ;
1) Niat, saat mulai mencuci muka.
2) Mencuci Muka.
3) Mencuci kedua tangan berikut sikunya.
4) Mengusap sebagian kepala.
5) Mencuci kaki berikut mata kakinya. Dan
6) Tertib

SUNNAH WUDHU
(Kitab ; Hasyiah Fathul-Qorib)
Sunnah dalam berwudlu ada 10 ;
1) Membaca Bismillah dan cuci telapak tangan sebelum berkumur.
2) berkumur.
3) Menghirup air ke hidung.
4) Megusap semua bagian kepala.
5) Mencuci bagian luar dan bagian dalam telinga dengan air baru.
6) Mencuci jenggot tebal dengan mengurai-urainya.
7) Mencuci sela jari tangan atau jari kaki.
8) Mendahulukan anggota badan bagian yang kanan dari pada bagian yang kiri.
9) Tiga kali setiap kali mencuci dan
10) Berturut-turut.


KEUTAMAAN WUDHU SEMPURNA
( Kitab Riyadush-Sholihin )
Jika melakukan wudlu secara sempurna maka anda akan mendapatkan keutamaan diantaranya ;
1) Separuh keimanan.
2) Benteng seorang mukmin.
3) Menghapus noda (dlohir-batin) sampai habis dan tidak ada yang tersisa.
4) Membersihkan badan dari dosa dan kehilapan.
5) Diantara ciri khas Umat Nabi Muhammad Saw.
6) Mengusir syetan.
7) Terbuka delapan pintu sorga.
8) Meninggikan martabat di sorga.
9) Diampunkan dosa yang telah lalu.
10) Menyegarkan jiwa dan raga


DAFTAR PUSTAKA
-   QS. Al-Mukminun 97-98, Al-Qur’an
-   HR. Bukhori Muslim, Al-Hadits
-   HR. Muslim, Al-Hadits
-   HR. Turmudzi, Al-Hadits
-   HR. Al-Humaediy, Al-Hadits
-   Bidayatul-Hidayah, Al-Imam Al-Ghozaliy
-   Al-Adzkar, Al-Imam An-Nawawiy
-   Syarh Raudl, Al-Imam An-NAwawiy
-   Ar-Ramly, Al-Imam Ar-Ramliy
-   Al-Bujaerimiy, Syekh Al-Bujaerimiy
-   Fathul Mu’in, Syekh Zaenuddin Al-Malaebariy
-   Hasyiah Fathul-Qorib, Syekh Al-bajuriy
-   Hasyiah Al-Iqna’, Syekh Asy-Syirbiniy

Artikel Terkait

Belum ada Komentar untuk "Tata Cara Berwudhu dan Dzikirnya"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel