Lima Belas Macam Puasa Sunnah
Selasa, Mei 13, 2014
Tulis Komentar
LIMA BELAS MACAM PUASA-PUASA SUNNAH
Diantara puasa yang disunnahkan adalah ;
1. Puasa ‘Arafah yaitu setiap tanggal 9 Dzulhijjah. Yang paling utama sertakan 8 Dzulhijjah-nya.
2. Puasa ‘Asyura yaitu setiap tanggal 10 Muharram.
3. Puasa Tasu’a yaitu setiap tanggal 9 Muharram.
4. Puasa 6 hari di bulan Syawal, baik di awal bulan, di tengah atau di akhir bulan. Paling utama di awal-awal bulan.
5. Puasa Ayyamil-Bid (hari terang bulan/purnama) yaitu tanggal 13, 14 dan 15 di setiap bulan hijriyyah, terkecuali 13 Dzulhijjay, karena bertepatan hari Tasyriq.
6. Puasa setiap hari senin, seperti dilakukan baginda Nabi SAW.
7. Puasa setiap hari kamis, seperti dilakukan baginda Nabi SAW.
8. Puasa Delapan hari sebelum ‘Arafah (9 Dzulhijjah), yaitu tanggal 1-8 Dzulhijjah.
9. Puasa Delapan hari sebelum 9 Muharram, yaitu tanggal 1-8 Muharram, sertakan pula tanggal 9 Muharram-nya.
10. Puasa di empat bulam yang diagungkan, yaitu bulan Muharram, Rajab, Dzulqo’dah dan Dzulhijjah. Minimal berpuasa 7 hari di setiap bulannya. baik di awal bulan, di tengah atau di akhir bulannya. Dan yang paling utama ialah satu bulan penuh di bulan-bulan agung tersebut.
11. Puasa Ayyamil-Siwad (hari gelap bulan) yaitu tanggal 28, 29 dan 30 di setiap bulan hijriyyah.
12. Puasa di bulan Sya’ban. Minimal berpuasa 7 hari di setiap bulannya. baik di awal bulan, di tengah atau di akhir bulan. Dan yang paling utama ialah satu bulan penuh.
13. Puasa Nabi Daud, sehari berpuasa sehari tidak berpuasa. Selang satu hari tidak berpuasa.
14. Puasa Satu hari, dua hari tidak. Selang dua hari tidak berpuasa.
15. Puasa di hari yang tidak menemukan makanan. Puasa ini bisa dilakukan dengan niat di pagi hari asalkan belum makan apa-apa atau belum melakukann hal-hal yang membatalkan puasa.
Pustaka : Fiqih Imam Syafe’i, Nihayatuzein - Syekh Nawawi
Diantara puasa yang disunnahkan adalah ;
1. Puasa ‘Arafah yaitu setiap tanggal 9 Dzulhijjah. Yang paling utama sertakan 8 Dzulhijjah-nya.
2. Puasa ‘Asyura yaitu setiap tanggal 10 Muharram.
3. Puasa Tasu’a yaitu setiap tanggal 9 Muharram.
4. Puasa 6 hari di bulan Syawal, baik di awal bulan, di tengah atau di akhir bulan. Paling utama di awal-awal bulan.
5. Puasa Ayyamil-Bid (hari terang bulan/purnama) yaitu tanggal 13, 14 dan 15 di setiap bulan hijriyyah, terkecuali 13 Dzulhijjay, karena bertepatan hari Tasyriq.
6. Puasa setiap hari senin, seperti dilakukan baginda Nabi SAW.
7. Puasa setiap hari kamis, seperti dilakukan baginda Nabi SAW.
8. Puasa Delapan hari sebelum ‘Arafah (9 Dzulhijjah), yaitu tanggal 1-8 Dzulhijjah.
9. Puasa Delapan hari sebelum 9 Muharram, yaitu tanggal 1-8 Muharram, sertakan pula tanggal 9 Muharram-nya.
10. Puasa di empat bulam yang diagungkan, yaitu bulan Muharram, Rajab, Dzulqo’dah dan Dzulhijjah. Minimal berpuasa 7 hari di setiap bulannya. baik di awal bulan, di tengah atau di akhir bulannya. Dan yang paling utama ialah satu bulan penuh di bulan-bulan agung tersebut.
11. Puasa Ayyamil-Siwad (hari gelap bulan) yaitu tanggal 28, 29 dan 30 di setiap bulan hijriyyah.
12. Puasa di bulan Sya’ban. Minimal berpuasa 7 hari di setiap bulannya. baik di awal bulan, di tengah atau di akhir bulan. Dan yang paling utama ialah satu bulan penuh.
13. Puasa Nabi Daud, sehari berpuasa sehari tidak berpuasa. Selang satu hari tidak berpuasa.
14. Puasa Satu hari, dua hari tidak. Selang dua hari tidak berpuasa.
15. Puasa di hari yang tidak menemukan makanan. Puasa ini bisa dilakukan dengan niat di pagi hari asalkan belum makan apa-apa atau belum melakukann hal-hal yang membatalkan puasa.
Pustaka : Fiqih Imam Syafe’i, Nihayatuzein - Syekh Nawawi
Belum ada Komentar untuk "Lima Belas Macam Puasa Sunnah"
Posting Komentar