Orang Tua Nabi TIDAK Masuk Neraka
Jumat, Agustus 30, 2013
Tulis Komentar
Di dalam kitab "Kifayatul 'Awam" karya Syeikh Ibrahim Al-Baujuri halaman 13, cetakan "Dar Ihya al-Kutubil 'Arabiyyah" disebutkan yang terjemahannya sebagai berikut:
Jika anda sudah tahu bahwa Ahlul Fathroh (masa kevakuman atau kekosongan Nabi dan Rasul) itu termasuk orang-orang yang selamat (dari neraka) berdasarkan pendapat ulama yang kuat, maka tahu lah anda bahwa kedua orangtua Nabi Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ adalah orang-orang yang selamat juga (dari neraka). Karena, mereka berdua termasuk Ahlul Fathroh (termasuk juga kakek, buyut Nabi dan ke atasnya). Bahkan mereka berdua termasuk Ahlul Islam, karena Allah سبحانه وتعالى telah menghidupkan mereka berdua untuk Nabi Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ sebagai pengagungan kepadanya. Kemudian berimanlah kedua orangtua Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ itu kepadanya sesudah kebangkitannya menjadi rasul.
Hal ini berdasarkan sebuah hadits yang diriwayatkan dari Urwah dari Aisyah bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ memohon kepada Tuhan-Nya agar Dia menghidupkan kedua orangtuanya. Maka Allah سبحانه وتعالى pun menghidupkan kedua orangtua Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ itu. Selanjutnya, keduanya beriman dengan Nabi Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. Kemudian, Allah سبحانه وتعالى mematikan keduanya kembali.
Berkata Suhaili: "Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, bisa saja Allah mengkhususkan Nabi-Nya dengan apa-apa yang Dia kehendaki dari sebab karunia-Nya dan memberi nikmat kepada Nabi-Nya dengan apa-apa yang dia kehendaki dari sebab kemuliaan-Nya.
Telah berkata sebagian ulama: "Telah ditanya Qodhi Abu Bakar bin 'Arobi, salah seorang ulama madzhab Maliki mengenai seorang laki-laki yang berkata bahwa bapak Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ berada di dalam neraka. Maka, beliau menjawab bahwa orang itu terlaknat, karena Allah سبحانه وتعالى berfirman:
{إِنَّ ٱلَّذِينَ يُؤْذُونَ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥ لَعَنَهُمُ ٱللَّهُ فِى ٱلدُّنْيَا وَٱډخِرَةِ وَأَعَدَّ لَهُمْ عَذَابًا مُّهِينًا}
Artinya:
"Sesungguhnya orang-orang yang menyakiti Allah dan Rasul-Nya, niscaya Allah akan melaknat mereka di dunia dan akherat dan menyiapkan bagi mereka itu adzab yang menghinakan". (QS. Al-Ahzab: 57).
Dan tidak ada perbuatan yang lebih besar dibandingkan dengan perkataan bahwa bapak Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ berada di dalam neraka. Betapa tidak ! Sedangkan Ibnu Munzir dan yang lainnya telah meriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa beliau berkata: "Engkau anak dari kayu bakar api neraka', maka berdirilah Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ dalam keadaan marah, kemudian berkata:
ما بال أ قوام يؤذونني فى قرابتي و من أذاني فقد أذى الله
Artinya:
"Bagaimana keadaan kaum yang menyakiti aku dalam hal kerabatku, dan barangsiapa menyakiti aku maka sesungguhnya dia telah menyakiti Allah".
Dalam masalah ini Imam Al-Jalal as-Suyuthi telah menyusun beberapa karangan yang berhubungan dengan selamat kedua orangtua Nabi Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ (dari neraka). Semoga Allah سبحانه وتعالى membalas kebaikan kepadanya !!!
Jika anda sudah tahu bahwa Ahlul Fathroh (masa kevakuman atau kekosongan Nabi dan Rasul) itu termasuk orang-orang yang selamat (dari neraka) berdasarkan pendapat ulama yang kuat, maka tahu lah anda bahwa kedua orangtua Nabi Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ adalah orang-orang yang selamat juga (dari neraka). Karena, mereka berdua termasuk Ahlul Fathroh (termasuk juga kakek, buyut Nabi dan ke atasnya). Bahkan mereka berdua termasuk Ahlul Islam, karena Allah سبحانه وتعالى telah menghidupkan mereka berdua untuk Nabi Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ sebagai pengagungan kepadanya. Kemudian berimanlah kedua orangtua Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ itu kepadanya sesudah kebangkitannya menjadi rasul.
Hal ini berdasarkan sebuah hadits yang diriwayatkan dari Urwah dari Aisyah bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ memohon kepada Tuhan-Nya agar Dia menghidupkan kedua orangtuanya. Maka Allah سبحانه وتعالى pun menghidupkan kedua orangtua Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ itu. Selanjutnya, keduanya beriman dengan Nabi Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. Kemudian, Allah سبحانه وتعالى mematikan keduanya kembali.
Berkata Suhaili: "Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, bisa saja Allah mengkhususkan Nabi-Nya dengan apa-apa yang Dia kehendaki dari sebab karunia-Nya dan memberi nikmat kepada Nabi-Nya dengan apa-apa yang dia kehendaki dari sebab kemuliaan-Nya.
Telah berkata sebagian ulama: "Telah ditanya Qodhi Abu Bakar bin 'Arobi, salah seorang ulama madzhab Maliki mengenai seorang laki-laki yang berkata bahwa bapak Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ berada di dalam neraka. Maka, beliau menjawab bahwa orang itu terlaknat, karena Allah سبحانه وتعالى berfirman:
{إِنَّ ٱلَّذِينَ يُؤْذُونَ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥ لَعَنَهُمُ ٱللَّهُ فِى ٱلدُّنْيَا وَٱډخِرَةِ وَأَعَدَّ لَهُمْ عَذَابًا مُّهِينًا}
Artinya:
"Sesungguhnya orang-orang yang menyakiti Allah dan Rasul-Nya, niscaya Allah akan melaknat mereka di dunia dan akherat dan menyiapkan bagi mereka itu adzab yang menghinakan". (QS. Al-Ahzab: 57).
Dan tidak ada perbuatan yang lebih besar dibandingkan dengan perkataan bahwa bapak Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ berada di dalam neraka. Betapa tidak ! Sedangkan Ibnu Munzir dan yang lainnya telah meriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa beliau berkata: "Engkau anak dari kayu bakar api neraka', maka berdirilah Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ dalam keadaan marah, kemudian berkata:
ما بال أ قوام يؤذونني فى قرابتي و من أذاني فقد أذى الله
Artinya:
"Bagaimana keadaan kaum yang menyakiti aku dalam hal kerabatku, dan barangsiapa menyakiti aku maka sesungguhnya dia telah menyakiti Allah".
Dalam masalah ini Imam Al-Jalal as-Suyuthi telah menyusun beberapa karangan yang berhubungan dengan selamat kedua orangtua Nabi Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ (dari neraka). Semoga Allah سبحانه وتعالى membalas kebaikan kepadanya !!!
Belum ada Komentar untuk "Orang Tua Nabi TIDAK Masuk Neraka"
Posting Komentar